Dapatkah Metoda Gayaberat-Mikro 4D Digunakan untuk Memantau Kemajuan Produksi Air (Dewatering) di Reservoir Coalbed Methane?

Authors

  • Imam B. Sosrowidjojo Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”

Abstract

Pemantauan pengurasan/ produksi air (dewatering) di suatu lapisan reservoir batubara menggunakan metoda gayaberat-mikro 4D adalah usaha pertama dilakukan di dunia. Percobaan awal yang dilakukan di Lapangan Rambutan, Sumatera Basin Selatan, Indonesia diharapkan akan dapat membantu industri dalam menentukan strategi dewatering untuk mengoptimalkan produksi GMB yang akan datang. Secara teori nilai gradien vertikal akan konstan jika hanya terjadi perubahan massa di bawah permukaan, atau nilai gradien vertikal antar waktunya sama dengan 0. Terjadinya perubahan densitas bawah permukaan diindikasikan oleh nilai anomali yang proporsional dengan kondisi bawah permukaannya. Akuisisi data gayaberat-mikro dilakukan dua kali menggunakan Scintrex gravimeter: pada bulan November 2008 dan kemudian disebut sebagai kondisi awal sebelum pengurasan dimulai dan pada bulan September 2009 (proses dewatering sedang berlangsung). Hasil simulasi menunjukkan bahwa area dewatering seperti ditunjukkan oleh anomali negatif dapat dengan jelas digambarkan pada peta anomali gayaberat-mikro 4D. Hasil akhir dari percobaan ini menunjukkan bahwa metoda gayaberat-mikro 4D dapat digunakan untuk memonitor dan menunjukkan efektivitas proses dewatering di suatu lapangan GMB.

Downloads

Published

2024-10-03

Issue

Section

##section.default.title##