Analisis Laju Pengurasan Produksi Minyak Lapangan-Lapangan Sumatera Selatan

Authors

  • Jatmianto Jayeng Sugiantoro

Abstract

Cadangan minyak terbukti Indonesia terus menurun, dengan rata-rata tingkat penurunan per tahun
sebesar 2%. Penurunan cadangan terbukti ini karena rasio pengembalian cadangan (reserve replacement
ratio) minyak sebesar 52%. Ini berarti cadangan minyak yang ditemukan lebih sedikit daripada yang
diproduksi. Sumatera Selatan merupakan salah satu daerah penghasil minyak terbesar ke dua di wilayah
Sumatera setelah Riau, namun lapangan yang ada sebagian besar lapangan tua dengan laju produksi yang
rendah. Indikatornya adalah faktor perolehan minyak (recovery factor) masih relatif rendah, yaitu antara
11% dan tertinggi 48%. Angka laju pengurasan (withdrawal rate) sebagai salah satu indikator kinerja
lapangan juga masih rendah, jauh dibawah rata-rata nasional 8%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
lapangan-lapangan minyak di Sumatera Selatan yang masih potensial ditingkatkan produksinya dengan
menggunakan metode statistik. Kriteria yang digunakan adalah cadangan minyak tersisa (oil remaining
reserves) masih relatif besar sekitar 20 juta barrel dan laju pengurasan masih rendah antara 0.3-2.4 %.
Berdasarkan cadangan minyak tersisa lebih besar 20 juta barrel, lapangan-lapangan minyak Sumatera
Selatan yang masih mempunyai potensi untuk peningkatan produksi adalah lapangan Gunung Kemala,
Jirak, Ramba dan Talang Akar/Pendopo. Lapangan-lapangan tersebut masih mempunyai tingkat laju
pengurasan yang rendah berkisar 0.3-2.2%.

Downloads

Published

2024-06-28

Issue

Section

##section.default.title##