STUDI KARAKTERISTIK DAN PERMODELAN TERMAL BATUAN INDUK TERSIER DI CEKUNGAN SALAWATI, PAPUA BARAT
Abstract
Cekungan Salawati memiliki cadangan minyak dan gas sejumlah 0.5 BBO dan 0.1 TCFG, diduga hidrokarbon
dihasilkan dari batuan induk Tersier dan Pra-Tersier. Beberapa studi batuan induk telah dilakukan, seperti pada
Formasi Sirga (Oligosen Akhir), Formasi Kais (Miosen Tengah) dan Formasi Klasafet (Miosen Akhir). Minimnya
pengetahuan mengenai studi karakteristik dan pemodelan termal batuan induk Formasi Sirga dan Pre-Faumai,
serta keingintahuan mengamati adanya pembalikan polaritas cekungan merupakan hal yang menarik untuk
diteliti lebih lanjut. Metode penelitian menggunakan analisis geokimia petroleum yang meliputi: TOC, Rock
Eval Pyrolisis, kerogen typing, vitrinite reflectance (%Ro ) dengan sejumlah 9 sampel cuttings. Kekayaan material
organik berdasarkan parameter TOC pada kedua formasi menunjukkan kuantitas good to very good, sedangkan
parameter PY menunjukkan kualitas fair to good potency sebagai batuan induk dalam menggenerasikan
hidrokarbon. Tipe kerogen komposisinya didominasi NFA yang mengindikasikan pengendapan di lingkungan
oxidizing marine atau lakustrin. Data plot HI terhadap Tmax, kerogennya menunjukkan campuran tipe II/III yang
mengindikasikan pengendapan yang terjadi di lingkungan transisi (fl uvio-deltaic). Kematangan Formasi Sirga dan
Pre-Faumai (Oligosen) berdasarkan %Ro dan Tmax menunjukkan tingkat yang rendah. Data kematangan berdasarkan
pemodelan cekungan 1D pada sumur Warir-1X dan WIR-1A (di luar daerah penelitian) memperlihatkan evolusi
kematangan yang telah mencapai level yang lebih tinggi, yakni early to mid-mature yang terjadi pada kala Pliosen
Tengah, dan tingkat kematangan akhir dalam oil generation yang tercapai sejak Pleistosen Awal. Adanya pembalikan
polaritas cekungan yang mengarah ke Selatan sebelum Pliosen, berubah menjadi mengarah ke Utara sebagai
deposenter cekungan berdampak terhadap peningkatan kematangan termal. Pada deposenter, umumnya bertindak
sebagai dapur yang matang (mature kitchen) yang merupakan tempat dihasilkannya hidrokarbon.