Lapangan Migas Potensial Sebagai CCUS-EOR Studi Kasus: Prospek Injeksi CO, di Sumatera Selatan

Authors

  • M Romli
  • Sugihardjo
  • Djoko Sunarjanto
  • Suliantara
  • Nurus Firdaus
  • Dadan DSM Saputra

Keywords:

CCUS-EOR, CO, Lapangan potensial, Sumatera Selatan, South Sumatera

Abstract

Sumatera Selatan sebagai provinsi sumber energi perlu tetap dijaga kelestarian dan keberlanjutannya. Dua hal antara sumber energi dan menjaga kawasan berwawasan lingkungan, memunculkan ide mengoptimalkan Gas Co, sebagai hasil limbah PLTU untuk dikelola menjadi bermanfaat, dengan menginjeksikannya ke lapangan migas di Sumatera Selatan. Metodologi penelitian menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif data primer dan sekunder, baik data sumber dan target injeksi CO,. Hasil identifikasi data dilakukan analisis awal untuk menentukan lokasi terpilih di Sumatera Selatan. Survey lapangan berbasis Sistem Informasi Geografi di PLTU Simpang Belimbing dan sekitarnya guna menyusun Peta Network Clustering. Analisis buffer digunakan untuk mengetahui lokasi terbaik penempatan fasilitas integrasi CO,, distance analisis digunakan untuk mengetahui prioritas target berdasarkan jarak dari sumber, serta morfologi analisis digunakan untuk mengetahui fasilitas distribusi yang efektif bagi tiap pasangan sumber-target. Hasilnya diperoleh beberapa pasangan sumber-target yang secara jarak dan kebutuhan-ketersedian CO, mencukupi untuk dilakukan injeksi CO,-EOR. Alternatif skenario buffer zone dengan target Cluster Lapangan Migas PQR Sumatera Selatan, pada radius 100 km utamanya akan didukung CO, hasil PLTU Simpang Belimbing dan dua lapangan migas terpilih sebagai kandidat pada Klaster PQR. Jumlah isi minyak awal pada lapangan tersebut 365,850.00 MSTB, terdapat potensi produksi injeksi CO, sebesar 54,877.50 MSTB dan kebutuhan CO, untuk injeksi sebesar 21,951.00 MTon. Skenario radius 100 km akan ditambah dari Instalasi stasiun pengumpul gas Grisik dan Suban, dan seterusnya makin besar radius buffer akan banyak PLTU yang siap sebagai sumber CO,. Dilakukan pengukuran jarak datar yang sekaligus merupakan perhitungan panjang pipa dari lapangan migas ke sumber CO, terpilih, dalam radius 100 kilometer, minimum diperlukan pipa distribusi sepanjang 203.65 kilometer. Kelebihan penelitian ini terintegrasinya subsektor migas, mineral (batubara), dan energi guna menciptakan pengembangan energi hulu - hilir ramah lingkungan.

Downloads

Published

2021-12-30

Issue

Section

##section.default.title##