Pembuatan Green-Solvent Dari Limbah Kulit Nanas dan Pemanfaatannya Sebagai Wax Inhibitor

Authors

  • Muhammad Khairul Afdhol
  • Novia Rita
  • Fiki Hidayat
  • Tomi

Keywords:

Wax, Green Solvent, Selulosa, Pour Point

Abstract

Wax cendrung mengkristal pada kondisi suhu yang rendah, yang mengakibatkan minyak bumi sulit untuk mengalir. Sehingga kondisi ini akan mempengaruhi proses transportasi di pipa aliran. Solvent merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mengatasi Wax. Pelarut  yang digunakan sebagai Wax inhibitor adalah Green Solvent. Green Solvent berasal dari limbah kulit Nanas memiliki kandungan selulosa dan hemiselulosa yang merupakan sumber utama dari produksi Green Solvent. Proses limbah kulit Nanas menjadi produk Green Solvent dilakukan dengan proses pretreatment, hidrolisis, fermentasi dan destilasi. Pengaruh variasi konsentrasi asam yang digunakan didapatkan gula reduksi yang terus meningkat. Proses fermentasi dilakukan dengan menggunakan Saccharomyces dan penambahan inokulan Urea. Selanjutnya, proses destilasi dilakukan untuk mendapatkan green solvent. Proses Destilasi menghasilkan ± 20 mL solvent dari 300 mL sampel hasil dari fermentasi. Kadar etanol tertinggi yang hasil pada Green Solvent mengandung 18% kadar alkohol. Green Solvent yang dihasilkan diaplikasikan sebagai pelarut pada minyak bumi. Hasil pencampuran dapat menurunkan pour point sebesar 3°C. ditambahkan additive xylene dapat meningkatkan penurunan pour point menjadi 11oC. Dapat disimpulkan bahwasannya Green Solvent memiliki potensi yang baik dalam mengatasi permasalahan pengendapan pada minyak bumi. 

Downloads

Published

2022-12-30

Issue

Section

##section.default.title##